oleh

Saliper Ate Sumbawa: Wajah Rekreasi yang Perlu Penyelamatan

Saliper Ate, ikon rekreasi masyarakat Sumbawa tempo dulu, kini hanya menjadi bayangan dari kejayaannya.

Pantai yang dulu menjadi tempat berkumpul keluarga dan destinasi wisata favorit kini berubah menjadi kawasan kumuh dengan sampah berserakan dari pelataran hingga ke tepi pantai.

Situasi ini sungguh memprihatinkan, terutama mengingat Saliper Ate merupakan bagian penting dari identitas dan kenangan masyarakat Sumbawa.

Tidak hanya masalah sampah, area kolam permandian yang dulunya menjadi tempat bermain anak-anak kini mangkrak dan tak terurus.

Suasana yang seharusnya menyajikan keindahan dan kenyamanan justru memberikan kesan kotor dan terbengkalai.

Kondisi ini bertolak belakang dengan visi menjadikan Sumbawa sebagai wilayah yang Bersih, Elok, Sehat, Aman, dan Rapi (Besar).

Persoalan di Saliper Ate ini bukan sekadar masalah estetika, tetapi juga tanggung jawab bersama. Pemerintah daerah, masyarakat, dan pelaku usaha di sekitar lokasi perlu bergandengan tangan untuk mengembalikan kejayaan pantai ini.

Penanganan yang baik, seperti pengelolaan sampah, perbaikan fasilitas, dan promosi sadar wisata, sangat dibutuhkan untuk mewujudkan lingkungan yang sejuk, rimbun, dan nyaman.

Saliper Ate adalah warisan bersama yang harus dijaga. Upaya revitalisasi tidak hanya akan memberikan manfaat ekonomi melalui peningkatan kunjungan wisata, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga masyarakat terhadap lingkungan mereka.

Mari jadikan Saliper Ate kembali menjadi Senap Semu Nyaman Nyawe, No Bosan Mata Nulang Rapang Pang Tu Saliper Ate. Sebab, kebersihan dan keindahan pantai ini adalah cerminan dari kecintaan kita pada tanah Sumbawa.

 

Baca Juga :  KPU Tetapkan Jarot-Ansori sebagai Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa Terpilih

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *